Rumah Adat di Indonesia – Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentu memiliki beragam budaya dan kesenian. Tentunya budaya dan kesenian di setiap daerah berbeda-beda—serta memiliki ciri khas tersendiri. Karena ciri khasnya ini, maka budaya dan seni di Indonesia menarik perhatian banyak orang. Sebenarnya tak hanya budaya dan seninya saja yang berhasil menarik perhatian, tapi desain tempat tinggal masyarakatnya pun mampu menarik perhatian.

Jika dilihat, setiap daerah memang memiliki desain tempat tinggal yang berbeda-beda. Kali ini, Minaj akan mengenalkan beberapa rumah adat di Indonesia yang bisa menjadi inspirasimu dalam membangun rumah. Penasaran? Yuk, langsung cek berikut ini.

Rumah Gadang, Minangkabau

Sumber: Google.com

Rumah adat di Indonesia, Gadang, yang berasal dari daerah Minangkabau ini memang memiliki desain unik. Hunian suku Minang ini merupakan representasi dari budaya matrilineal. Desain huniannya memiliki bentuk menyerupai kapal, yakni kecil di bagian bawah sementara untuk atasnya besar. Bagian atas yang besar tersebut ditutup dengan atap yang melengkung ke atas.

Setiap ruangan rumah adat di Indonesia, Gadang, memiliki elemen simbolis sendiri. Seperti pada bagian gonjong, di mana atapnya memiliki bentuk mirip dengan tanduk. Hunian khas suku Minang ini juga memiliki lantai yang mengambang sehingga aman dari hewan buas yang ingin masuk ke dalam rumah. Yang membuat hunian ini tambah menarik ialah adanya motif ukiran di setiap dindingnya.

Krong Bade, Aceh

Sumber: bobo.grid.id

Selanjutnya ada rumah adat di Indonesia, Krong Bade. Krong Bade sendiri merupakan tempat tinggal masyarakat Aceh. Bia dibilang, Krong Bade juga merupakan rumah panggung. Hal ini lantaran hunian ini memiliki lantai yang mengambang. Desain dari Krong Bade sangatlah cantik, dengan paduan warna-warna yang khas. Hunian Krong Bade ini memiliki jumlah tangga yang ganjil. Dinding di hunian tersebut juga memiliki motif ukiran tradisional yang sangat cantik.

Saat ini, Krong Bade memang jarang digunakan oleh masyarakat Aceh. Hal ini karena pembangunan rumah adat di Indonesia, Krong Bade, membutuhkan banyak dana. Selain itu, biaya perawatannya pun juga sangat tinggi, sehingga banyak masyarakat Aceh yang memilih tinggal di hunian modern. Terdapat empat ruangan di rumah Krong Bade, yakni bagian bawah, depan, tengah, dan belakang.

Mbaru Niang, NTT

Sumber: congkasae.com

Masyarakat NTT juga memiliki tempat tinggal khas, yakni Mbaru Niang. Rumah adat di Indonesia, Mbaru Niang, memiliki bentuk kerucut dengan atap yang panjang. Bahkan atapnya hampir menyentuh tanah. Biasanya Mbar Niang akan dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Setiap lantai di hunian Mbaru Niang akan memiliki ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda.

Saat ini, rumah adat di Indonesia, Mbaru Niang sudah mendapatkan penghargaan tertinggi kategori konservasi warisan budaya dari UNESCO Asia – Pasifik tahun 2012. Selain penghargaan dari UNESCO, Mbaru Niang juga mendapat kesempatan sebagai salah satu kandidat peraih penghargaan Aga Khan di bidang arsitektur pada tahun 2013. Mbaru Niang sendiri memiliki kemiripan dengan hunian adat Papua, Honai.

Kajang Lako, Jambi

Sumber: freedomsiana.id

Kemudian ada rumah adat di Indonesia, Kadang Lako. Hunian ini berasal dari Jambi. Hunian yang dibangun dengan mempertahankan eksterior maupun interior dari gaya tradisional nenek moyang masyarakat Jambi ini memang cukup unik. Sebagai tempat tinggal, Kajang Lako memperhatikan fungsi praktis dari rumah. Tidak hanya itu, hunian ini juga memperhatikan fungsi sosial maupun budaya dari masyarakat Jambi.

Menurut sejarah, sebenarnya rumah adat di Indonesia Kajang Lako ini merupakan hunian tradisional dari suku Batin. Suku Batin sendiri merupakan nenek moyang masyarakat Jambi. Saat ini, kampung yang dihuni oleh suku Batin juga masih ada. Karena itu jika kamu ingin melihat secara langsung Kajang Lako, maka bisa langsung berkunjung ke Kampong Lamo, Rantau Panjang, Kabupaten Merangin, Jambi.

Joglo, Beberapa Daerah di Jawa

Sumber: nesabamedia.com

Kamu yang tinggal di Jawa pastinya sudah tak asing dengan rumah adat di Indonesia, Joglo. Joglo biasanya dibagi menjadi dua bagian, yakni rumah induk dan tambahan. Untuk rumah induk sendiri memiliki beberapa bagian ruang, seperti pendapa, pringgitan, emperan, omah dalem, senthong kiwa, senthong tengah, senthong tengen, dan gandhok.

Rumah adat di Indonesia, Joglo, biasanya menggunakan material utama kayu. Saat ini ada banyak orang yang menjadikan rumah Joglo sebagai inspirasi dalam membangun hunian. Kebanyakan dari mereka mengombinasikan desain Joglo dengan hunian modern masa kini. Yang pasti, paduan desain tradisional dengan modern akan memberikan tampilan yang etnik dan unik.

Tongkonan, Toraja

Sumber: idntimes.com

Lalu ada rumah adat di Indonesia, Tongkonan. Hunian tradisional masyarakat Toraja ini memiliki bentuk mirip dengan rumah panggung. Desainnya persegi panjang yang tentunya nyaman untuk ditinggali. Kata ‘Tongkonan’ sendiri memiliki arti, yakni tempat duduk atau tinggal. Biasanya yang tinggal di Tongkonan merupakan tokoh adat Toraja, dan biasanya hunain tersebut diwariskan secara turun-temurun.

Untuk struktur bangunan Tongkonan sendiri memiliki bagian atas, tengah, dan bawah. Yang pasti, strukturnya sangat indah dan estetik. Konstruksinya yang disusun dengan tumpang tindih, tentu akan memberikan struktur yang kuat. Tidak hanya itu, ada motif ukiran yang unik dan menarik di dinding hunian Tongkonan. Motif tersebut biasanya menunjukkan harapan dari penghuni rumah agar bisa hidup dengan baik.

Rumah Kebaya, Betawi

Sumber: kompas.com

Di Jakarta, kebanyakan masyarakatnya merupakan suku Betawi. Suku Betawi ini memiliki rumah adat di Indonesia yang bernama Kebaya. Dinamakan Kebaya karena huniannya—bagian atap—memiliki bentuk serupa dengan pelana yang dilipat, sehingga jika dilihat sekilas dari samping menyerupai lipatan pada kebaya.

Ciri khas hunian ini ialah memiliki teras yang cukup luas, sehingga pas untuk menjamu tamu. Tidak hanya untuk menjamu tamu saja, tapi teras yang luas juga digunakan untuk bersantai bersama keluarga. Ada dua bagian di dalam hunian ini, yakni bagian semipublik dan pribadi. Untuk bagian semipublik, tentunya menjadi tempat yang asri dan nyaman bagi tamu. Sementara untuk bagian pribadi, jelas ditujukan sebagai tempat ternyaman keluarga.

Gapura Candi Bentar, Bali

Sumber: pinterest.com

Jika kamu sering berkunjung atau berlibur ke Bali, pastinya tak asing dengan rumah adat di Indonesia Bali. Huniannya terdiri atas gapura yang berbentuk candi, dan biasanya berada di bagian kanan dan kiri pintu masuk. Pada zaman dahulu, hunian Gapura Candi Bentar hanya untuk keluarga kerajaan. Namun, saat ini sudah banyak beberapa orang yang menjadikan Gapura Candi Bentar khas masyarakat Bali sebagai referensi dalam membuat rumah.

Rumah Dalam Loka, NTB

Sumber: travel.tempo.co

Jika di NTT ada Mbaru Niang, maka di NTB ada rumah Dalam Loka. Rumah adat di Indonesia Dalam Loka ini merupakan peninggalan dari kerajaan Sumbawa. Hunian ini pertama kali ada pada tahun 1800-an. Hunian ini dipengaruhi oleh budaya Islam, sehingga hunain adatnya pun menunjukkan nilai-nilai syariat Islam. Seperti pada 99 tiang yang menunjukkan 99 sifat Allah atau Asmaul Husna. Tempat tinggal masyarakat NTB ini biasanya hanya memiliki satu pintu akses yang digunakan untuk keluar maupun masuk.

Selaso Jatuh Kembar, Riau

Sumber: kompas.com

Di Riau ada rumah adat Selaso Jatuh Kembar. Pada zaman dahulu, hunian ini sangat ramai dikunjungi oleh warga karena memang digunakan untuk mengadakan acara adat. Bahkan masyarakat Riau zaman dahulu juga sering menggunakan rumah ini sebagai tempat kumpul musyawarah. Bentuk rumahnya unik dengan ukiran tumbuhan dan hewan. Tentunya setiap ukiran yang ada di dinding hunian Selaso Jatuh Kembar memiliki makna yang berbeda-beda.

Nah, itulah tadi beberapa rumah adat di Indonesia yang populer dan bisa menjadi inspirasimu saat bangun hunian. Bagi kamu yang ingin cari furniture murah dengan material berkualitas, langsung aja ke Ajeg. Kamu bisa beli furniture dengan langsung berkunjung ke laman website Ajeg atau ke showroom Ajeg. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, PESAN SEKARANG JUGA!!!

Jangan lupa baca artikel lainnya tentang furniture dan dekorasi rumah di Ajeg. Selain mendapatkan tips dan trik melalui artikel, Anda juga bisa langsung membeli furniture dan pernak-pernik dekorasi rumah secara online. Ayo, langsung cek ke laman Ajeg!

 

Penulis: Desy R.