Panduan Desain Interior Rumah untuk Meningkatkan Suasana Hati

Desain Interior Rumah – Kita semua pasti ingin pulang ke rumah untuk beristirahat setelah melalui hari yang berat. Bagi kita, rumah merupakan tempat ternyaman untuk membuat pikiran relaks. Sayangnya, terkadang rumah tidak menjadi tempat ternyaman dan teraman ketika kita pulang.

Kondisi rumah yang berantakan akan membuat mood kita kembali menjadi buruk. Tidak hanya itu saja, desain interior rumah tertentu juga kadang membuat mood terganggu. Jika sudah demikian, rumah bukan lagi tempat ternyaman kita. Padahal di dalam rumah kita bisa mengatur ruang secara pribadi. Dan kita memegang kendali penuh akan rumah.

Meski pun begitu, beberapa ruang di rumah malah tidak memberikan energi positif. Sebaliknya, desain interior rumah kita kadang memberikan energi emosional yang negatif. Sebenarnya perihal mood di rumah ini tidak hanya kamu rasakan, tapi juga penghuni lainnya. Jika rumah sudah tidak bisa memberikan kenyamanan untuk penghuninya, lantas apa yang harus kamu lakukan?

Mungkinkah kamu mengubah desain interior rumah dengan skema warna tertentu sehingga mampu meningkatkan kesehatan mental?—itu mungkin saja terjadi.

Menurut sebuah penelitian, ternyata tingkat stres dan depresi dapat berkurang karena pendekatan dengan desain interior rumah. Hubungan antara kesehatan mental dengan tampilan rumah sendiri bukan lah hal yang baru. Namun, adanya penelitian tersebut menunjukkan bahwa memang benar ada hubungan yang terjalin antara kesehatan mental dan tampilan rumah.

Untuk itu, kami melalui artikel ini ingin mengulik lebih dalam mengenai hubungan tersebut. Kami ingin membantumu menciptakan ruang bersama yang nyaman demi meningkatkan kesehatan mental di lingkungan rumahmu. Apa saja yang harus kamu perhatikan untuk meningkatkan suasana nyaman di rumah? Langsung simak berikut ini.

Sinar Matahari untuk Cerahnya Hatimu

Suasana ruang yang gelap akan membuat mood-mu menjadi buruk. Tidak hanya itu, terkadang ruangan yang gelap juga menjadi salah satu penyebab timbulnya depresi. Oleh karena itu, ada banyak ahli yang mengatakan jika ruangan dengan sinar matahari mampu mengurangi depresi. Kemudian, apakah di rumahmu sudah ada pencahayaan alami yang memadani?

Apabila di rumahmu belum ada pencahayaan alami yang memadai, maka mulai sekarang buatlah jendela. Dengan jendela, desain interior rumah milikmu akan terlihat lebih segar. Sinar matahari akan masuk ke dalam rumah dengan bebas dan itu meningkatkan suasana hati. Selain itu, adanya jendela juga akan membuat sirkulasi udara di rumah lancar.

Desain interior rumah yang memiliki sinar matahari kurang dapat menurunkan suasana bahagia. Bahkan jika ruangan terus-menerus tanpa sinar matahari, itu akan meningkatkan kecemasan dan kesedihan. Alhasil, kesehatan mental penghuninya pun akan terganggu. Motivasi hidup pun menjadi berkurang. Sebenarnya selain cahaya matahari, kamu bisa kok memanfaatkan cahaya buatan, misalnya dari lampu LED.

Menciptakan Ruang dengan Konsep Open Space

Kebanyakan orang berpendapat bahwa ruangan sempit akan sangat berdampak pada kesehatan mental. Namun, benarkah itu yang terjadi? Pada kenyataannya, menurut sebuah studi, ruangan dengan luas kecil memang berpengaruh lebih besar terhadap gangguan kesehatan mental pada penghuninya. Berbeda halnya dengan ruangan yang lebih luas—tidak sempit—itu akan meningkatkan suasana hati penghuninya.

Sayangnya, masih banyak orang kebingungan untuk menciptakan desain interior rumah yang luas. Padahal sejatinya, kamu tidak perlu memiliki rumah yang besar, cukup terapkan konsep open space untuk hunianmu. Kemudian, lihatlah konsep open space tersebut akan memberikan efek positif terhadap kesehatan mentalmu. Lantas, bagaimana caranya menciptakan ruangan open space?

Desain interior rumah dengan konsep open space sebenarnya mudah untuk kamu terapkan. Misalnya saja kamu menata ruang tamu menjadi satu dengan ruang dapur atau keluarga. Kamu bisa juga menerapkan teknik konmari dari Marie Kondo. Teknik yang satu ini akan membantumu menyingkirkan barang-barang tak berguna di rumahmu. Penataan ini akan membuat ruangmu memiliki suasana sehat dan segar.

Menempatkan Tanaman dan Bunga di Rumah

Sepertinya kamu akan setuju dengan tips yang satu ini. Menempatkan tanaman dan bunga di rumah akan membantumu meningkatkan suasana hati. Sebuah studi pun juga mengungkapkan hal yang sama, yakni kehadiran tanaman akan meningkatkan konsentrasi dan retensi memori penghuninya. Bisa dibilang desain interior rumah akan membantumu mengurangi stres.

Ada banyak tanaman yang bisa kamu tanam dan membantumu meningkatkan mood. Bahkan beberapa tanaman di desain interior rumah juga akan memiliki manfaat lain, seperti menyaring udara, mengurangi alergi, dan menstabilkan kelembaban. Kehadiran tanaman di rumah akan membantu penghuninya merasa lebih santai.

Selain tanaman, sebenarnya bunga juga cocok sekali untuk meningkatkan suasana hati di desain interior rumah. Beberapa bunga terapi bahkwan bisa mengurangi kemungkinan depresi dan meningkatkan perasaan positif. Sebenarnya, baik itu tanaman atau bunga, keduanya memberikan energi positif dan keindahan untuk rumah.

Menerapkan Fengshui untuk Meningkatkan Suasana Hati

Kamu bisa menerapkan fengshui pada desain interior rumah untuk meningkatkan suasana hati. Bawa elemen alami masuk ke dalam rumahmu, misalnya dari tanaman, bunga, atau sinar matahari—seperti yang sudah kami tuliskan di atas. Selain itu, kamu juga bisa memperhatikan elemen kayu, batu, logam, dan banyak hal lainnya. Kamu bisa menggabungkan semua elemen tersebut untuk menciptakan kenyamanan di rumah.

Memilih Skema Warna yang Tepat untuk Desain Interior

Hal yang harus kamu perhatikan selanjutnya adalah skema warna. Perhatikan skema warna yang dapat meningkatkan suasana hati. Beberapa teori mengatakan bahwa warna cerah akan memberikan kekuatan emosi positif di ruangan. Sementara itu, warna yang gelap akan memberikan suasana kurang baik untuk rumah. Namun, beberapa orang juga masih menerapkan skema warna gelap untuk ruangannya. Apalagi saat ini ada banyak orang yang menerapkan konsep monokrom untuk rumahnya. Mengenai skema warna ini, kamu bisa membaca artikel kami tentang psikologi warna.