Fakta Rumah Adat Kalimantan Timur – Ibu Kota Negara atau yang memiliki singkatan IKN akhir-akhir ini menjadi topik perbincangan di kalangan masyarakat. Terdapat pro dan kontra terkait dengan kepindahan Ibu Kota Negara ke pulau Kalimantan. Nah, karena banyaknya polemik pembicaraan tentang IKN, mungkin ini saatnya kamu kenalan dengan tempat tinggal tradisional khas Kalimantan, terutama bagian timur.

[lwptoc float=”center”]

Sama seperti di pulau Jawa, setiap daerah memiliki hunian khasnya sendiri, begitu pula di pulau Kalimantan yang mana juga memiliki hunian khas daerah. Kalimantan sendiri dikenal sebagai pulau yang banyak hutan tropisnya. Tidak hanya itu, sumber daya alam di Indonesia juga banyak kita temui di pulau yang penuh keragaman budayanya ini. Bagi yang belum tahu, fakta rumah adat Kalimantan Timur bernama rumah Lamin atau Bentang.

Nah, ada beberapa fakta menarik tentang rumah adat yang ada di daerah Kalimantan Timur ini. Penasaran apa saja fakta menariknya? Langsung simak artikelnya berikut ini.

Tempat Tinggal Suku Dayak, Salah Satu Suku Asli Kalimantan

Rumah lamin adalah tempat tinggal masyarakat dari daerah Kaltim. Biasanya rumah ini dihuni oleh suku Dayak. Memiliki penampilan layaknya rumah panggung, Lamin memiliki beberapa ruangan kamar. Fakta rumah adat Kalimantan Timur ini menjadi tempat tinggal suku Dayak memang sudah diketahui oleh banyak orang. Suku Dayak sendiri merupakan salah satu suku asli dari Kalimantan selain Melayu, Banjar, Kutai, dan Paser.

Sumber: YouTube/Trans TV Official

Istilah Dayak sendiri sebenarnya untuk menyebut orang asli nonmuslim yang tinggal di wilayah pulau tersebut. Sama halnya dengan di negara Malaysia, penyebutan Dayak digunakan untuk nonmuslim. Akan tetapi, di Indonesia yang mayoritas beragama muslim tetap juga dipanggil Dayak. Jadi, penggunaan istilah Dayak sendiri memang sudah bergeser menjadi penyebutan suatu suku di pulau Kalimantan. Fakta rumah adat Kalimantan Timur yang menarik dan mungkin belum diketahui ialah memiliki banyak kamar dengan fungsinya masing-masing, termasuk digunakan untuk menyimpan senjata atau alat perang.

Besar dan Dihuni Banyak Kepala Keluarga

Sebelumnya sudah Minaj jelaskan secara singkat bahwa fakta rumah adat Kalimantan Timur ini menyerupai panggung yang panjang dan menyambung satu sama lain. Berbentuk seperti hunian panggung, tentunya Lamin memiliki banyak ruangan kamar yang fungsinya berbeda-beda. Lamin sendiri memiliki ukuran panjang sekitar 300 meter dengan lebar 15 meter dan tingginya sekitar lebih dari 3 meter. Seperti hunian adat lainnya di pulau Kalimantan, Lamin terbuat dari kayu ulin dan kayu besi yang tentunya kuat, kokoh, dan awet.

Menjadi salah satu identitas masyarakat suku Dayak, Lamin biasanya dihuni oleh beberapa keluarga, dilansir dari kemdikbud sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga. Wah, banyak sekali bukan? Oh ya, fakta rumah adat Kalimantan Timur Lamin ini juga biasanya dibuat di tepian sungai yang membelah hutan lho. Meski begitu, ada pula beberapa rumah yang dibuat di area dataran rendah di daerah yang lapang.

Arsitektur Rumah Kalimantan Timur

Fakta rumah adat Kalimantan Timur yang mungkin belum banyak diketahui ialah memiliki arsitektur vernakuler. Arsitektur vernakuler merupakan salah satu jenis desain yang ada di dunia, di mana material pembuatannya terbuat dari bahan tradisional yang ada di daerah tersebut. Jenis arsitektur ini sering kali kita temui pada bangunan tradisional. Pada zaman dahulu, desain vernakuler digunakan untuk manusia beristirahat dan berlindung. Karena itu, pada zaman tersebut bangunannya dibuat secara sederhana dan menggunakan material yang ada.

Sumber: cakbagus.net

Ada beberapa ciri khas yang perlu kamu ketahui tentang fakta rumah adat Kalimantan Timur desain vernakuler. Apa saja ciri khasnya? Pertama, arsitektur ini memiliki material yang langsung diambil dari alam. Kedua, proses pembuatan bangunannya memanfaatkan teknologi sederhana dan tradisional, selain itu tenaga pembangunnya pun masyarakat setempat. Ketiga, bangunan dengan desain vernakuler biasanya dibuat berdasarkan iklim yang ada di daerah tersebut, misalnya saja di Kalimantan yang menggunakan kayu agar suasana hangat lebih terasa. Terakhir, hunian dengan desain vernakuler memiliki nilai-nilai tradisional tersendiri yang dapat menyesuaikan dengan adat wilayah tersebut.

Filosofi Lati Tana untuk Pembangunan Rumah Lamin

Untuk pembangunan Lamin ternyata ada fakta rumah adat Kalimantan Timur tersendiri lho. Pembangunan Lamin ternyata menganut kepercayaan filosofi Lati Tana. Apa sih filosofi Lati Tana? Nah, filosofi ini menjelaskan bahwa setiap bagian di hunian khas milik suku Dayak ini memiliki fungsinya tersendiri. Beberapa filosofinya Lati Tana yang dianut oleh masyarakat dalam membangun rumah Lamin adalah sebagai berikut.

  1. Lamin yang memiliki arti rumah panjang biasanya akan menjadi pusat kegiatan dari masyarakat dan juga menjadi tempat tinggal beberapa kepala keluarga.
  2. Belay jaykung merupakan salah satu tempat tinggal di sekitar Lamin yang memiliki fungsi menjadi dapur atau tempat penyimpanan bahan makanan.
  3. Lubakng berarti area pemakaman para leluhur dan anggota keluarga yang tinggal di rumah Lamin.
  4. Umaq adalah area untuk berladang.
  5. Simpunkg yakni area khusus atau yang biasanya berguna untuk kepentingan khusus.
  6. Kebotn dukuh adalah area yang biasanya masyarakat gunakan untuk berkebun.
  7. Sophan ialah bagian atau area keramat di sekitar rumah Lamin.

Memiliki Nilai Kebersamaan

Salah satu fakta rumah adat Kalimantan Timur ialah memiliki nilai kebersamaan. Nilai kebersamaan ini juga berkaitan dengan nilai kekeluargaan, di mana sudah secara turun-temurun menjadi tradisi di wilayah Kalimantan. Karena memiliki nilai kebersamaan dan kekeluargaan, maka tak aneh jika rumah Lamin biasanya menjadi tempat tinggal beberapa kepala keluarga. Meski menjadi tempat tinggal banyak orang, tapi mereka—masyarakat suku Dayak—tetap berdampingan secara rukun.

Dekorasi Bermotif Simbol Tolak Bala

Ada yang menarik dari fakta rumah adat Kalimantan Timur, yakni memiliki dekorasi dengan motif unik sebagai simbol tolak bala. Dekorasi tersebut memiliki motif dan ukiran khas masyarakat Dayak. Motif dan ukiran tersebut ada di bagian dinding, tangga, atap, hingga pagar. Menurut tradisi suku Dayak, motif dan ukiran tersebut akan membantu si penghuni rumah Lamin terhindar dari musibah. Nah, untuk warnanya sendiri yang paling sering ialah putih, kuning, biru, dan merah. Setiap warna yang masyarakat suku Dayak gunakan memiliki simbol tersendiri. Seperti warna putih yang memiliki arti suci, kuning berarti wibawa, biru berarti loyalitas, dan merah yang memiliki arti berani.

Lantai Khusus untuk Rumah Lamin

Rumah adat Kalimantan Timur ini memiliki lantai yang berbeda dari hunian lainnya. Total ada empat lapisan kayu yang masyarakat suku Dayak gunakan untuk membuat lantai di rumah Lamin. Lapisan yang pertama menggunakan kayu merurat. Kemudian untuk lapisan kedua menggunakan kayu matukang. Bagian ketiga memiliki lapisan kayu lala. Dan baru setelah itu lapisan kayu yang suku Dayak gunakan untuk lantai teratas—yang menjadi pijakan.

Tiang Penyangga Rumah yang Unik

Ada yang unik dari fakta rumah adat Kalimantan Timur, yakni tiang penyangganya. Tiang penyangga untuk membangun Lamin ada dua, yakni tiang pertama yang biasanya untuk menyangga bagian rumah dari bawah hingga atapnya. Sementara tiang kedua yakni merupakan tiang berukuran kecil dengan ukiran bentuk patung. Tiang kedua ini memiliki ukiran bentuk patung yang memiliki maksud untuk mengusir roh jahat agar tidak masuk ke dalam rumah. Nah, untuk bagian bawah rumahnya atau kolong biasanya untuk kandang hewan ternak.

Patung di Halaman Rumah Lamin

Fakta lainnya dari rumah adat Kalimantan Timur Lamin ialah adanya patung pada halaman depannya. Patung ini biasanya terbuat dari tonggak kayu yang memiliki ukiran. Jika kamu amati, mungkin kamu akan menemukan adanya patung atau tiang yang paling besar dan keberadaannya di tengah. Nah, patung yang paling besar tersebut ialah Sambang Lawing. Sambang Lawing sendiri biasanya memiliki fungsi untuk mengikat beberapa hewan ternak yang akan menjadi kurban saat upacara adat masyarakat suku Dayak.

Rumah Lamin dan Tipe-Tipenya

Ada beberapa macam rumah adat Lamin yang perlu kamu tahu. Rumah yang pertama bernama Lamin Pepas Eheng yang berada di Kutai Barat. Hunian ini memiliki panjang 65 meter dengan lebar 8 meter dan tingginya yang mencapai 3 meter. Kemudian tipe yang kedua ialah rumah Lamin Tolan. Sama seperti Pepas Eheng, Tolan juga berada di wilayah Kutai Barat dengan ukuran panjang 50 meter, lebar 9,2 meter, dan tinggi hampir 10 meter. Nah, untuk tipe rumah Lamin berikutnya adalah Mancong. Tipe rumah yang satu ini memiliki ukuran panjang 63 meter, lebar 12 meter, dan tinggi yang mencapai 3 meter.

Nah, itulah tadi sedikit mengulik tentang fakta rumah adat Kalimantan Timur yang perlu kamu tahu. Bagi kamu yang ingin cari furniture murah dengan material berkualitas, langsung aja ke Ajeg. Kamu bisa beli furniture dengan langsung berkunjung ke laman website Ajeg atau ke showroom Ajeg. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, PESAN SEKARANG JUGA!!!

Jangan lupa baca artikel lainnya tentang furniture dan dekorasi rumah di Ajeg. Selain mendapatkan tips dan trik melalui artikel, Anda juga bisa langsung membeli furniture dan pernak-pernik dekorasi rumah secara online. Ayo, langsung cek ke laman Ajeg!

 

Penulis: Desy R.